Assalamualaikum Wr. Wb.
Dear Nunung..
Apa kabar di Surga? Rayya dan Afif bagaimana? Tidak kewalahan ji jaga 2 anakmu yang lagi aktif-aktifnya bergerak? Oh iyya, Rayya beberapa hari yang lalu genap usianya 3 tahun di’? Saya liat ji postingannya Tuteng. Cantiknya kue ultahnya Rayya. Titip peluk untuk Rayya di Surga yaa. Maaf saya tidak punya kado selain doa terbaik untuk kalian sekeluarga.
Dear Nunung..
Bagaimana keadaan di Surga? Ada ji mall? Banyak ji tempat makan enak? Banyak ji teman barumu? Pertanyaanku ini kayak pertanyaan waktu kau pindah ke Masamba di’? Bedanya kau bisa ji pulang pergi Masamba-Makassar tetapi sekarang kau sisa tunggu ki’ di Surga. Pun tidak ada alat komunikasi semacam chatting atau video call. Satu-satunya alat komunikasi kita sekarang adalah doa yang tak pernah putus untuk kau dan kami yang masih diberi kesempatan untuk mengumpulkan amal baik sebelum menyusulmu di Surga.
Dear Nunung..
Bagaimana keadaan di Surga? Saya sudah tidak sabar mau ketemu. Terakhir kita ngobrol via telpon kau mau datang ke Makassar dan mencoba masakanku serta melihat tempat usahaku. Kalimat yang melekat betul dalam ingatanku itu ketika kau bilang,”Wee Ve’. Mana mi itu ayam Macoraku gang? Mau ka’ datang nanti ini dalam waktu dekat, harus ka’ cobai.” Saya menimpalinya seraya bercanda,” Iyya, pokoknya saya bikinkan yang paling special untuk kau ini. Biar berapa kau makan.” Nung.. Kenapa kau tidak singgah ke Makassar dulu lalu ke Surga? Setidaknya kau sudah coba ayam dan sambel buatanku. Setidaknya kau sudah akui kalau saya bisa mi masak.
Dear Nunung..
Saya tahu, saya ini bukan sahabat yang sempurna tapi persahabatan kita yang menyempurnakan semuanya. Geng ta’ dari SMP sampai sekarang itu ada si kembar Davi dan Reza yang (mengaku) cakep dan idola para wanita, ada Sofi yang berhati lembut tapi pecicilan, ada Vhia si emak-emak hebat, ada Agung yang cueknya luar biasa sama hidupnya sampai sampai capek maki nasehati, dan saya.. saya adalah sahabatmu yang paling jarang bisa ikut ngumpul, paling (sok) sibuk, paling sering bikin kau sedih ketika kau pulang ke Makassar dan saya punya kesibukan lain.
Dear Nunung..
Andai kau tahu, hal yang paling menyakitkan ketika kalian ngumpul dan saya tidak ada atau saya ada tapi salah satu di antara kita tidak ada.
Dear Nunung..
Bisakah saya meminta satu kali lagi kita ngumpul secara lengkap? Di hari pernikahanku kelak? Kau sudah berjanji, bukan? Ah.. percakapan itu ternyata percakapan terakhir kita!
Dear Nunung..
Ada satu hal lain yang paling saya sesalkan. Saya terkena kram perut akibat tamu bulanan ketika kau berniat menjemput. Tanggal 7 Agustus, sekitar jam 8 malam akhirnya kau langsung ke kedai sushi milik Ana dan Ayu tapi ternyata mereka tidak ada di tempat. Pencarianmu tidak sampai di situ, kau mendatangi Tuteng di rumah sakit bersalin yang sebentar lagi akan brojol. Sayangnya, kau tidak bisa menemuinya. Malam itu, rupanya kau berusaha “berpamitan” dengan INSAV (geng kita waktu SMA sampai sekarang).
Dear Nunung..
Bagaimana di Surga? Apakah kau memiliki sahabat-sahabat baru di sana? Atau mungkin kau sudah membentuk geng persahabatan juga? Saya tidak akan cemburu kok! Sebab saya tahu, persahabatan yang telah kita jalin tak akan pernah tergantikan, sampai kapanpun.
Dear Nunung..
Kepergianmu bagaikan pukulan yang menghujam langsung ke jantungku.
Kepergianmu memberi luka dan duka yang begitu mendalam.
Tetapi kepergianmu pula yang mengingatkanku akan kematian yang begitu dekat dan tak mengenal waktu.
Mengingatkanku akan selalu patuh dan taat kepadaNya.
Mengingatkanku bahwa dunia adalah tempatnya mencari amalan-amalan baik sebagai pertimbangan untuk masuk di SurgaNya yang abadi.
Dear Nunung..
Beristirahatlah dengan tenang. Tunggu saya di Surga. Banyak hal yang harus kau dengar langsung tanpa harus mengirimimu surat yang tak pernah sampai ini..
Dear Nunung..
Saya rindu.. :')
Wassalam..
Wajah Ceria Nunung bersama Malaikat Kecilnya |
Apa kabar di Surga? Rayya dan Afif bagaimana? Tidak kewalahan ji jaga 2 anakmu yang lagi aktif-aktifnya bergerak? Oh iyya, Rayya beberapa hari yang lalu genap usianya 3 tahun di’? Saya liat ji postingannya Tuteng. Cantiknya kue ultahnya Rayya. Titip peluk untuk Rayya di Surga yaa. Maaf saya tidak punya kado selain doa terbaik untuk kalian sekeluarga.
Perayaan ulang tahun Rayya yang ke 3 tahun |
Bagaimana keadaan di Surga? Ada ji mall? Banyak ji tempat makan enak? Banyak ji teman barumu? Pertanyaanku ini kayak pertanyaan waktu kau pindah ke Masamba di’? Bedanya kau bisa ji pulang pergi Masamba-Makassar tetapi sekarang kau sisa tunggu ki’ di Surga. Pun tidak ada alat komunikasi semacam chatting atau video call. Satu-satunya alat komunikasi kita sekarang adalah doa yang tak pernah putus untuk kau dan kami yang masih diberi kesempatan untuk mengumpulkan amal baik sebelum menyusulmu di Surga.
Dear Nunung..
Bagaimana keadaan di Surga? Saya sudah tidak sabar mau ketemu. Terakhir kita ngobrol via telpon kau mau datang ke Makassar dan mencoba masakanku serta melihat tempat usahaku. Kalimat yang melekat betul dalam ingatanku itu ketika kau bilang,”Wee Ve’. Mana mi itu ayam Macoraku gang? Mau ka’ datang nanti ini dalam waktu dekat, harus ka’ cobai.” Saya menimpalinya seraya bercanda,” Iyya, pokoknya saya bikinkan yang paling special untuk kau ini. Biar berapa kau makan.” Nung.. Kenapa kau tidak singgah ke Makassar dulu lalu ke Surga? Setidaknya kau sudah coba ayam dan sambel buatanku. Setidaknya kau sudah akui kalau saya bisa mi masak.
Dear Nunung..
Saya tahu, saya ini bukan sahabat yang sempurna tapi persahabatan kita yang menyempurnakan semuanya. Geng ta’ dari SMP sampai sekarang itu ada si kembar Davi dan Reza yang (mengaku) cakep dan idola para wanita, ada Sofi yang berhati lembut tapi pecicilan, ada Vhia si emak-emak hebat, ada Agung yang cueknya luar biasa sama hidupnya sampai sampai capek maki nasehati, dan saya.. saya adalah sahabatmu yang paling jarang bisa ikut ngumpul, paling (sok) sibuk, paling sering bikin kau sedih ketika kau pulang ke Makassar dan saya punya kesibukan lain.
(ki-ka) Agung, Saya, Sofi, Nunung, Reza (atas) | Formasi yg tidak lengkap |
Andai kau tahu, hal yang paling menyakitkan ketika kalian ngumpul dan saya tidak ada atau saya ada tapi salah satu di antara kita tidak ada.
Dear Nunung..
Bisakah saya meminta satu kali lagi kita ngumpul secara lengkap? Di hari pernikahanku kelak? Kau sudah berjanji, bukan? Ah.. percakapan itu ternyata percakapan terakhir kita!
(atas) Status Nunung di Path beberapa bulan sebelum kepergiannya | (bawah) Foto pernikahan Davi |
Dear Nunung..
Ada satu hal lain yang paling saya sesalkan. Saya terkena kram perut akibat tamu bulanan ketika kau berniat menjemput. Tanggal 7 Agustus, sekitar jam 8 malam akhirnya kau langsung ke kedai sushi milik Ana dan Ayu tapi ternyata mereka tidak ada di tempat. Pencarianmu tidak sampai di situ, kau mendatangi Tuteng di rumah sakit bersalin yang sebentar lagi akan brojol. Sayangnya, kau tidak bisa menemuinya. Malam itu, rupanya kau berusaha “berpamitan” dengan INSAV (geng kita waktu SMA sampai sekarang).
Dear Nunung..
Bagaimana di Surga? Apakah kau memiliki sahabat-sahabat baru di sana? Atau mungkin kau sudah membentuk geng persahabatan juga? Saya tidak akan cemburu kok! Sebab saya tahu, persahabatan yang telah kita jalin tak akan pernah tergantikan, sampai kapanpun.
Sebuah pertandakah? |
Kepergianmu bagaikan pukulan yang menghujam langsung ke jantungku.
Kepergianmu memberi luka dan duka yang begitu mendalam.
Tetapi kepergianmu pula yang mengingatkanku akan kematian yang begitu dekat dan tak mengenal waktu.
Mengingatkanku akan selalu patuh dan taat kepadaNya.
Mengingatkanku bahwa dunia adalah tempatnya mencari amalan-amalan baik sebagai pertimbangan untuk masuk di SurgaNya yang abadi.
Dear Nunung..
Beristirahatlah dengan tenang. Tunggu saya di Surga. Banyak hal yang harus kau dengar langsung tanpa harus mengirimimu surat yang tak pernah sampai ini..
Dear Nunung..
Saya rindu.. :')
Wassalam..
In memoriam..
Wafat Jumat, 2 Oktober 2015
Nurul Fatimah Muhajir
Rayya Adawiah Karimah
Muhammad Rafli Afif
Korban kecelakaan pesawat Aviastar yang jatuh di Gunung Pajaja, Dusun Gamaru, Desa Ulu Salu, Kecamatan Latimojong, Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan. Rute penerbangan dari Bandara Andi Djemma Masamba menuju Bandara Internasional Sultan Hasanuddin sekitar pukul 14.25 Wita yang mengangkut 7 penumpang dan 3 kru pesawat.
Innalillahi wa innailaihi rajiun