10 May 2010

Posted by Vby Utami | File under : , ,

Pos 1 ke Pos 2

Kami meninggalkan Pos 1 pukul 07.25 WITA dan sampai di Pos 2 pukul 08.20 WITA. Untuk menuju Pos ini perlu kehati-hatian karena terdapat rumput yang tinggi, tumbuhan berduri, dan banyak pohon tumbang. Hal itu pula yang menyebabkan kami hampir tersesat, tetapi dengan bantuan Leader kami yang tanggap akhirnya kami kembali ke jalur yang benar. Suhu pada saat itu sekitar 26°C. Pada Pos ini terdapat pula aliran sungai kecil yang menjadi sumber air kami untuk membuat minuman Nutrisari sebagai pelepas dahaga.

Pos 2 ke Pos 3

Kami meninggalkan Pos 2 pukul 08.45 WITA dan sampai di Pos 3 pukul 09.25 WITA. Pada saat itu cuaca cukup cerah walaupun suhunya mencapai 25°C.

Medan yang ditempuh sedikit penurunan dan banyak pendakian. Jalur menuju Pos ini cukup jelas karena terdapat banyak tanda-tanda yang bergantungan disepanjang jalur.
Di Pos ini cukup lapang dan datar, disekitarnya terdapat banyak pohon tinggi nan kokoh, kicauan burung dan jangkring serta nyamuk hutan.

Pos 3 ke Pos 4

Untuk mencapai Pos 4, kami menghabiskan waktu sekitar ± 50 menit dikarenakan kami sering berhenti untuk beristirahat. Kami tiba di Pos ini pukul 10.22 WITA dengan suhu 24ºC.

Sepanjang perjalanan kami mengamati lingkungan sekitar, banyak pohon tumbang, banyak pula pohon yang ditumbuhi lumut. Kicauan burung dan suara jangkrik tetap menghibur kami selama perjalanan.

Leader memberi isyarat kepada kami agar tetap kuat dan semangat, jangan saling meninggalkan, jangan juga selalu berhenti karena akan membuat tubuh semakin lelah, dan selalu mengingatkan kepada kami bahwa puncak itu indah sekali, kita bisa menyentuh awan. Sesaat imajinasi kami menerawang, tapi buyar karena aba-aba dari Leader yang mengharuskan kami melanjutkan perjalanan.

Pos 4 ke Pos 5


Kami berangkat dari Pos 4 pukul 10.33 dan sampai di Pos 5 pukul 11.25. Suhu pada saat itu sekitar 23ºC. Kami menghabiskan banyak waktu untuk menuju ke Pos ini karena medan yang sangat sulit dan jarak yang cukup jauh. Jalanan menanjak dan banyak batu besar yang berlumut. Disamping itu, banyak pohon tinggi dan banyak pohon yang batangnya berlumut. Diperlukan kehati-hatian dalam memegang batang pohon yang berlumut karena banyaknya pacet yang melengket disana. Di Pos ini kami bertemu dengan kelompok III.

Di Pos 5 terdapat sumber air yang agak jauh turun ke bawah. Sumber air tersebut kami manfaatkan untuk wudhu (shalat dhuhur jamak ashar) dan membuat makanan dan minuman.
Pos ini terdapat banyak pohon tumbang dikarenakan habis kebakaran dan penebangan liar. Karena Pos ini lapang dan berpemandangan terbuka, pendaki menjadikan tempat ini sebagai persinggahan untuk mendirikan camp. Terlihat tak jauh dari tempat kami beristirahat terdapat PA lain yang mendirikan camp disana.

Di pos ini pula kami ingin melakukan navigasi, tapi baru saja kami menyiapkan perlengkapan yang dibutuhkan, suara gemuruh guntur disertai kilat yang menyambar membelah langit mendung.

Sesaat kabut datang dan tidak menunggu lama, hujan pun turun dengan sangat deras. Kami tidak jadi melakukan navigasi. Ponco kami keluarkan dan segera memakainya.
Sudah 1 jam lebih kami menunggu berharap bisa melanjutkan navigasi, tapi hujan tak kunjung reda. Suhu semakin meningkat mencapai 22°C. Kami pun berembuk dengan Leader kami, meminta saran apakah kami tetap melanjutkan perjalanan atau menunggu hujan berhenti.

Waktu menunjukkan pukul 13.25 WITA hujan tidak lagi deras, kami memutuskan melanjutkan perjalanan ke Pos 6 dan mencari waktu dan cuaca yang baik untuk melakukan navigasi. Kami tetap memakai ponco dan hujan rintik-rintik mengawali perjalanan kami menuju Pos 6.

Pos 5 ke Pos 6

Hujan yang kadang deras, kadang berhenti mengawal perjalanan kami menuju Pos 6. Jarak yang cukup panjang sehingga kami baru tiba pada pukul 15.50 WITA dengan suhu 19°C.

Jalanan yang mendaki, pohon tumbang serta batu besar berlumut banyak kami jumpai selama perjalanan menuju Pos ini. Sesekali kami berjumpa dengan PA lain yang juga melakukan pendakian ke puncak Gunung Bawakaraeng.

Sebelum kami melanjutkan perjalanan, kami menyempatkan untuk berfoto bersama. Setelah mempertimbangkan banyak hal, kami memutuskan untuk melanjutkan perjalanan bersama dengan kelompok III.

Pos 6 ke Pos 7



Kami tiba di Pos 7 pukul 17.15 WITA dengan suhu 17°C. Perjalanan menuju Pos ini cukup sulit karena tanjakan dan pendakian yang begitu panjang, sesekali kami beristirahat sejenak meskipun hanya 5 menit. Cuaca pada saat itu tak menentu, kadang hujan deras, kadang berhenti sebentar lalu hujan lagi.

Dengan cuaca yang tidak menentu tersebut dan tenaga yang makin lelah, kami meminta saran kepada Leader kami untuk membuat camp di Pos ini. Daerah Pos 7 merupakan puncak Bulu Surabaiya dengan ketinggian 2.560 mdpl.

Setelah melakukan briefing, kami memutuskan untuk menginap di Pos 7 meskipun di Pos ini tidak terdapat sumber air. Beberapa hal yang menjadi pertimbangan adalah salah satu teman kami, Veby sudah tidak kuat untuk melanjutkan perjalanan, cuaca yang buruk, dan perut yang lapar.

Kami tidak menunggu lama untuk mendirikan tenda dan setelah itu kami mengumpulkan sisa air minum kami untuk membuat makanan. Untungnya air kami cukup untuk memasak dan minum.

Setelah makan, kami briefing untuk membicarakan lanjutan perjalanan kami untuk esok hari. Leader kami menyarankan agar kami tidur lebih awal agar besok setelah shalat shubuh kami melanjutkan perjalanan ke Pos 8.

Suhu pada saat itu semakin meningkat mencapai 16°C. Suhu yang sangat dingin dibarengi hujan rintik-rintik. Kurang lebih pukul 20.00 WITA, kami pun masuk ke tenda masing-masing.

Tak terasa waktu bergulir, tak terasa pula waktu shalat shubuh telah usai. Tak ada kumandang azan, tak ada pula suara ayam berkokok menjemput fajar. Kami benar-benar tidur dengan sangat pulas.

Sebelum berangkat menuju Pos 8, kami menyempatkan untuk briefing. Hasil dari briefing tersebut merupakan kesepakatan bersama yaitu kami meninggalkan barang-barang bawaan dan satu tenda tetap berdiri di Pos ini. K’Babho bersedia untuk menjaga barang bawaan kami yang berarti K’Babho tidak ikut ke Puncak Gunung Bawakaraeng. Kami sebenarnya agak sedih karena meninggalkan K’Babho tapi untuk kelancaran perjalanan kami, hal itu merupakan solusi tepat buat kami.

K’Babho berpesan kepada kami untuk mengambil air di Pos 8 pada saat perjalanan pulang dari Puncak Gunung Bawakaraeng. K’Babho akan menyiapkan makan siang untuk kami.

Pos 7 ke Pos 8

Tepat pukul 06.05 WITA kami meninggalkan Pos 7. Hujan tidak menyurutkan niat kami menuju puncak. Jarak yang sangat jauh, jalan yang licin, medan yang sulit, hingga kemiringan lereng 30° kami tempuh dengan penuh semangat. Jalur yang kami lalui terdapat jurang disisinya. Disinilah kekompakan dan kesetiaan teman kelompok diuji. Sesekali kami harus menunggu teman kami, Veby yang merupakan satu-satunya perempuan yang ikut serta dalam pendakian ini.

Pukul 07.50 WITA dengan suhu mencapai 15°C kami tiba di Pos 8. Kami menyempatkan untuk mengambil air minum dan mencuci piring yang semalam kami pakai untuk makan malam. Kami pun minum sepuasnya karena sejak tadi malam kami hanya minum sedikit air. Air sejuk itu mengalir melepas dahaga kami, ditambah manisnya minuman Nutrisari.

Pos 8 ke Pos 9

Pos 8 kami tinggalkan pukul 08.05 WITA dan sampai di Pos 9 pada pukul 09.12. Menanjak dan tebing curam merupakan ciri dari medan menuju 9. Batu-batu besar berlumut dan licin serta tanaman-tanaman indah seperti bunga Edelweis sering kami jumpai. Rasa lelah berubah kagum melihat pemandangan disekitar. Tidak menyangka bahwa kami sudah mendaki begitu tinggi. Matahari cukup terik namun berkabut dengan suhu 13°C.

Di Pos ini kami tidak beristirahat lama, cuma mengambil air dan langsung menuju ke Pos 10. Leader terus menyemangati kami agar berjalan lebih cepat. Momen pagi hari di puncak sangat indah dan sangat sayang jika terlewatkan.

Pos 9 ke Pos 10

Dari Pos 9 terlihat medan yang akan dilalui. Medan yang terus menanjak, tapi tak akan menyurutkan semangat kami menuju Pos 10. Sekitar pukul 10.05 kami tiba di Pos ini dengan suhu 11°C. Terdapat bunga Edelweis, kabut dan pepohonan menambah kesejukan Pos ini.

Pos 10 biasanya dijadikan tempat untuk membuat camp. Terbukti beberapa tenda berdiri di Pos ini. Tak lama kami melepas lelah disini karena Leader memberi isyarat agar kami langsung melanjutkan perjalanan menuju Puncak Gunung Bawakaraeng.

Pos 10 ke Puncak Gunung Bawakaraeng



Dari Pos 10 ke Puncak tak memakan banyak waktu tetapi perlu kehati-hatian. Tepat pukul 10.15 WITA dengan suhu yang mencapai 10°C akhirnya kami sampai di Puncak Bawakaraeng, tempat yang sangat kami nantikan.

Medan yang kami tempuh menuju puncak tidak begitu sulit dibanding pos-pos sebelumnya, hanya saja perlu kehati-hatian karena banyak kabut yang menutupi pandangan.

Sesaat perasaan kami seperti berada di Negeri Awan. Dari atas puncak yang terlihat hanyalah bongkahan awan. Tak lupa kami mengucap syukur kepada Allah SWT yang telah memberikan kami kekuatan menuju Puncak Gunung Bawakaraeng, salah satu gunung yang mempunyai berbagai mitos.

Berfoto merupakan ritual yang tak akan kami lewatkan. Secara bergantian, kami berfoto di Triangulase. Di puncak kami juga sempat membuat kopi, makan biskuit, dan bercengkrama dengan PA lain. Panasnya kopi tak terasa karena suhu yang semakin dingin, mendekati 9°C.

Kabut semakin banyak, hujan segera turun. Leader memberi aba-aba agar kami segera turun. Kami pun bergegas membereskan gelas-gelas dan botol minuman yang telah kami gunakan. Sebelum turun, kami menyempatkan untuk berfoto bersama. Akhirnya dengan berat hati, kami pun meninggalkan Puncak Gunung Bawakaraeng dan berharap agar suatu saat nanti kami bisa kembali lagi.

3 comments:

  1. sungguh wanita perkasa ..
    gunung pun di taklukkan ..

    ReplyDelete
  2. jadi teringat memory waktu masih aktif berkunjung di lembana dan menjelajah hingga ke tugu (puncak yang sering dijadikan sasaran haji bawakaraeng). Timbul hasrat ingin melihat dan merasakan lagi suasana kesejukan dan mencari edelweiss di tepian lereng bawakaraeng.
    salam
    http://hariyantowijoyo.blogspot.com

    ReplyDelete
  3. Very salute buat perjuangan kalian menuju puncak Gunung Bawakaraeng :-)

    ReplyDelete